Hitam #1
Dia duduk dengan manja di sudut mati kamar tidurNya. Sedangkan di ranjang, seorang wanita mengenakan gaun warna hitam dengan rambut terurai panjang sedang menantinya.
"Apa yang Kau tunggu?" tanya wanita itu dengan suara yang basah, "Kau pasti tahu rasanya sangat nikmat, sakitnya hanya di awal. Apa lagi yang Kau takutkan? Bukankah aku yang menawari bukan Kau yang memaksa?"
Dia lalu berjalan mendekati wanita yang menggoda itu. PandanganNya menusuk wanita itu lamat-lamat. Dia takut. Semua tergambar jelas di mataNya. Kemudian wanita itu menyentuh tanganNya. tangannya menjadi sedingin es. Dia mengernyitkan dahiNya. Ngeri.
"Ayo, jangan ragu, sentuh aku" rayu wanita itu.
"Aku takut"
Kemudian wanita itu menamparNya keras hingga Dia jatuh ke lantai. Dengan suara lantang, perempuan itu bertanya, "Apalagi yang Kau takutkan? Jawab aku"
Dia kemudian berdiri dan berbisik pelan, "Aku hanya takut, tak bisa menjadi Tuhan yang baik setelah pergi denganmu dari sini."
Lalu mereka berdua tenggelam dalam ciuman basah dan pelan
"Apa yang Kau tunggu?" tanya wanita itu dengan suara yang basah, "Kau pasti tahu rasanya sangat nikmat, sakitnya hanya di awal. Apa lagi yang Kau takutkan? Bukankah aku yang menawari bukan Kau yang memaksa?"
Dia lalu berjalan mendekati wanita yang menggoda itu. PandanganNya menusuk wanita itu lamat-lamat. Dia takut. Semua tergambar jelas di mataNya. Kemudian wanita itu menyentuh tanganNya. tangannya menjadi sedingin es. Dia mengernyitkan dahiNya. Ngeri.
"Ayo, jangan ragu, sentuh aku" rayu wanita itu.
"Aku takut"
Kemudian wanita itu menamparNya keras hingga Dia jatuh ke lantai. Dengan suara lantang, perempuan itu bertanya, "Apalagi yang Kau takutkan? Jawab aku"
Dia kemudian berdiri dan berbisik pelan, "Aku hanya takut, tak bisa menjadi Tuhan yang baik setelah pergi denganmu dari sini."
Lalu mereka berdua tenggelam dalam ciuman basah dan pelan
Komentar
Posting Komentar