Rinai Derita

Kurang dari dua jam sudah aku berdiri di depan hujan ini. Aku bukan anak cengeng yang menangis ketika mendengar petir menggelegar. Tapi tetap aku ingusan

Aku tak tahu apapun kehidupan. Yah aku masih kecil. Anak kecil yang bermimpi untuk hidup. Bagiku kehidupan adalah mimpi, karena aku tak benar-benar merasa hidup.

Petir menggelegarkan mega. Aku sunyi, dan dalam sunyi aku-aku. Kutumpahkan riak-riak teriak. Kepadamu. Sore itu. Bukan begitu?

Dan sore itu hujan turun dengan derasnya. Rinai deritaku menyeruak semesta. Lalu aku ingin bahagia. Lagi. Matahari berkedip kepadaku dari balik awan. Mungkin

Komentar

Postingan Populer