Menggugurkan Ketiadaan di Ranjang Tuhan

/1/
Kertas itu berisi perasaan
Seseorang menuliskannya dengan terburu
Meninggalkannya diranggas sepi
Kemudian kusingkap rahasianya dan kutanam dalam-dalam
Pada rahimku

Sebuah pagi melakukan persalinan cahaya matahari
Engkau ada di lantai yang pecah oleh tangis bayi
Merengek minta puting senja
Bulan dengan iba menemanimu menyayat lengan
Duka mengalir dari nadimu

/2/
Anakku yang berputar dalam rahimku,
Putra dari perih dan kecemasan,
Hiduplah
Bersedihlah dengan dunia

/3/
Aku tidak akan bisa memiliki cahaya langit
Sejatinya jejakku sudah lama bersemayam dalam bayang-bayang
Di suatu diversi kegelapan itu:
Tak ada Tuhan
Tak ada Setan
Hanya ada perasaanku terhadap angkasa
Dicegat oleh putus asa di pinggir jalan raya

/4/
"ranjangku dingin, sedingin sukmaku tanpa menyatu denganmu"
Takdir mengkultuskan diri menjadi Tuhan baru

/5/
Aku menceritakan kecamuk batin
Pada dua telinganya dia mendengar masing-masing puji dan caci
Apa yang salah?
Tembok gelap di bangun didepan nisannya
Pikirannya menggila
Matanya memutih
Rindunya keguguran:
Bercak darah ada di setiap sudut ranjang takdir, sangat merah,
Semerah duka

Surabaya, 2 Januari 2018




Komentar

Postingan Populer