Menjadi Ai Haibara

Membaca serial manga Detektif Conan memang selalu menyenangkan. Walaupun acap kali motif pembunuhan dan triknya diulang-ulang, sementara Conan dan kawan-kawan tidak tumbuh dewasa, aku tetap suka membaca komik tersebut untuk mencari tahu siapa dalang dibalik organisasi hitam yang terkesan misterius.

Ketika ditanya mengenai tokoh paling favorit di serial ini, tentu aku akan menjawab: Ai Haibara. Ai Haibara, atau yang disinyalir mempunyai nama asli Shiho Miyano ini, merupakan mantan anggota (ilmuwan) organisasi hitam dengan code name Sherry. Sejak kemunculannya secara misterius pada volume 18, Ai menjadi tokoh favorit dengan nasib yang sama atau bahkan lebih mengerikan daripada Conan Edogawa.

Kenapa Ai Haibara? kenapa tidak Kid, Heiji, atau bahkan Subaru Okiya?

Kenapa Ai? ya selera saja sih. Aku melihat Ai sebagai manusia yang seutuhnya manusia. Dia adalah perempuan yang semenjak kecil dihadapkan pada kondisi langsung mengabdi pada organisasi. Ayah ibunya meninggal pada saat dia kuliah di Amerika. Kakak perempuannya ditembak oleh petinggi organisasi tanpa sepengetahuan Ai. Sementara itu, Ai hanya dihadapkan pada kondisi dia harus mengabdi di organisasi sebagai ilmuwan pembuat APTX.

Aku melihat Ai sebagai seorang manusia yang sangat tabah menjalani kehidupan. Dia sangat dewasa dalam menghadapi masalah-masalah di sekitarnya. Tetap tenang walaupun sebenarnya sangat panik. Aku jadi ingat penggambaran Ai adalah sebagai sidekick Conan di setiap pemecahan kasus yang ada. Tak jarang bahkan berkat Ai kasus dapat diselesaikan.

Selain itu aku ada pada team Ai-Conan. Ai tetap tabah menanggung cinta bertepuk sebelah tangan. Dia tetap mendampingi Conan, walaupun hati Shinichi hanya untuk Ran. Sama seperti Naruto yang selalu menamani Sakura menghadapi permasalahannya, Ai membantu Conan dalam perangnya melawan organisasi. Tapi mungkin Ai hanya dapat berjuang dalam diam menahan perasaannya sendiri. Dan justru kisah drama percintaan seperti ini kan yang indah?

 

Mungkin juga aku memfavoritkan Ai Haibara karena memang dia adalah tipeku. Tenang, aku bukan pecinta waifu. Tapi ya, mungkin aku akan mencari yang sperti Ai: cerdas, dewasa, mandiri, misterius tapi sangat penyayang.